Kamis, 17 November 2011

Model Sistem Perdagangan Internet dan Siklus-siklus

10 Model Sistem Perdagangan
1. Menjual Produk Anda Sendiri (Sell Your Own Product)
Dalam hal ini anda harus memiliki stok dari barang anda sendiri atau dari barang yang dihasilkan oleh orang ini. Model inilah yang paling populer saat ini. Produk yang anda jual bisa produk yang berbentuk (fisik) maupun produk digital (software, mp3, ebook dan lain sebagainya)

2. Menjual Jasa yang Anda miliki (Sell Your Own Services)
Di sini yang anda jual adalah jasa berupa keahlian yang dibutuhkan oleh orang lain. Model ini sekarang sedang berkembang, situs yang menawarkan pasar jasa ini contohnya adalah FIVER. Di sana anda akan menemukan tempat seperti pasar dimana terjadi tawar-menawar dan pembelian dari jasa yang dilakukan oleh seseorang. Namun juga tak terlepas anda membuat website anda sendiri untuk menawarkan jasa yang anda jual. Jasa yang anda jual dapat bermacam-macam, contohnya membuat logo, membuat website, jasa SEO, membuat artikel, membuat software dan lain-lain.

3. Affiliate Marketing
Pengertian dari Affiliate Marketing adalah anda menjual atau mereferensikan produk atau jasa orang lain dengan kompensasi komisi untuk setiap penjualan (Pay per Sale), untuk setiap lead prospek (Pay per Lead) atau untuk setiap klik yang dilakukan (Pay per click). MLM/network yang dilakukan secara online juga merupakan kategori ini.

4. Contextual Advertising
Disini anda membuat sebuah website/blog dengan isi/artikel yang menarik/unik sehingga dikunjungi oleh banyak visitor. Dimana anda memperoleh pendapatan? anda akan memperoleh pendapatan dari memasang iklan yang telah disediakan oleh pihak penyedia jasa ini, dan setiap klik iklan yang anda akan dibayar. Iklan yang dipasang akan berhubungan denga artikel/isi yang anda buat itulah mengapa dinamakan iklan kontekstual. Untuk yang populer sekarang ini adalah Adsense dari Google.

5. Site Flipping
Di model bisnis ini yang dilakukan adalah jual-beli website. Ya, website adalah suatu aset yang berharga seperti sebuah rumah atau toko. Biasanya pelaku bisnis ini membeli sebuah website yang murah namun memiliki potensi, dengan sedikit polesan dan peningkatan maka website pun dapat dijual dengan harga yang lumayan. Sebenarnya untuk bisnis inilah yang memiliki potensi besar dalam memperoleh pendapatan di bisnis internet.

6. Sistem debit 
dimana konsumen harus terlebih dahulu memiliki cadangan dana di suatu tempat, biasanya berupa rekening di suatu bank. Contohnya adalah penggunaan kartu debit dan cek. 

7. Sistem kredit 
dimana seorang pembeli dapat berhutang dahulu kepada sebuah pihak saat pembelian. Konsumen akan ditagih melalui mekanisme tertentu. Biasanya ada pihak ketiga yang menjadi perantara antara pedagang dengan konsumen. Pedagang akan melakukan proses capture, yakni proses meminta pembayaran dari pihak ketiga yang menjadi perantara tersebut. Contoh pembayaran dengan sistem kredit ini adalah charge card (misalnya American Express) dan kartu kredit (misalnya Visa dan MasterCard). 

8. Sistem pre-paid
 sesuai dengan namanya, konsumen harus ‘membeli’ dan ‘memiliki’ uang tersebut sebelum membeli sesuatu. Uang logam dan kertas yang diedarkan pemerintah, emas, traveler’s cheque, kupon dan digital cash (seperti CyberCoin, Ecash/CAFE dan Mondex) adalah contoh pembayaran dengan sistem pre-paid. Pembelian uang elektronik pre-paid dapat dilakukan dengan uang kontan, mendebit dari account bank, atau bahkan dengan kartu kredit. Perhatikan bahwa meskipun pembelian awal dilakukan dengan kartu kredit, namun uang elektronik yang dibelinya dengan kartu kredit itu tetaplah dikategorikan dalam sistem pre-paid.
  
9. Transaksi teridentifikasi terlacak
Keterlacakan transaksi penting dalam transaksi dengan nilai uang yang besar, karena jika terjadi penipuan, maka transaksi tersebut harus bisa dilacak dengan mudah. Jadi, transaksi tersebut meninggalkan jejak. Dengan kartu kredit misalnya, sudah jelas pihak issuer dan aquirer kartu kredit mengetahui identitas konsumen dan pedagang. Dalam kasus tertentu, memang bisa saja konsumen tetap anonim (tidak teridentifikasi) oleh pedagang, namun lembaga keuangan pengelola kartu kredit tetap mengetahui identitas konsumen. 

10. Transaksi anonim
Dalam transaksi jenis in, pedagang tidak mengetahui identitas konsumen. Transaksi yang dilakukan seseorang bertopeng yang membeli permen dari seorang pedagang kaki lima dengan uang logam, dapat dikategorikan transaksi anonim. Pedagang kaki lima itu tidak peduli siapa yang membeli permen. Pedagang itupun tidak bisa melacak dari mana uang logam itu berasal. Uang kertas memang agak sedikit berbeda, karena dapat diberi nomor seri. Kadang-kadang dalam pemberian uang tembusan untuk suatu kejahatan seperti penculikan, polisi mencatat urutan nomor seri uang yang diberikan. Dalam beberapa SPI, pihak penerbit uang pun tak pernah mengetahui bagaimana uang elektronik yang diedarkannya dipergunakan oleh konsumen, bahkan pada SPI Ecash/CAFE pihak penerbit uangpun tidak tahu nomor seri uang yang pernah dicetaknya. Transaksi anonim biasanya hanya digunakan untuk pembayaran dengan jumlah uang yang kecil, seperti karcis transportasi kota, membeli minuman kaleng, membeli perangko dan sebagainya.

Aktivitas dan Proses Siklus-Siklus
1. Siklus produksi:
Aktivitas produksi pada umumnya adalah aktivitas mengubah bahan baku menjadi bahan jadi. Hal ini hanya terjadi pada perusahaan manufaktur(industri). Siklus produksi memiliki rangkaian aktivitas yang di selenggarakan secara bertahap.
Aktivitas-Aktivitas Siklus Produksi
• Informasi akuntansi biaya yang akurat dan tepat waktu merupakan input penting dalam keputusan mengenai hal-hal berikut ini :
• Bauran produk
• Penetapan harga produk
• Alokasi dan perencanaan sumber daya (contoh apakah membuat atau membeli)
• Manajemen Biaya
• Ada empat aktivitas dasar dalam siklus produksi :
• Perancangan Produk
• Perencanaan dan Penjadwalan
• Operasi Produksi
• Akuntansi Biaya
Perancangan Produk (Aktivitas 1)
• Langkah pertama dalam siklus produksi adalah Perancangan produk.
• Tujuan aktivitas ini adalah untuk merancang sebuah produk yang memenugi permintaan dalam hal kualitas, ketahanan, dan fungsi, dan secara simultan meminimalkan biaya produksi.
Perencanaan dan Penjadwalan (aktivitas 2)
• Langkah kedua dalam siklus produksi adalah perencanaan dan penjadwalan.
• Tujuan dari langkah ini adalah mengembangkan rencana produksi yang cukup efisien untuk memenuhi pesanan yang ada dan mengantisipasi permintaan jangka pendek tanpa menimbulkan kelebihan persediaan barang jadi.
Operasi Produksi (Aktivitas 3)
• Computer-Integrated Manufacturing (CIM) adalah penggunaan berbagai bentuk TI dalam proses produksi, seperti robot dan mesin yang dikendalikan oleh kompute, untuk mengurangi biaya produksi.
• Setiap perusahaan membutuhkan data mengenai 4 segi berikut ini dari operasi produksinya :
1. Bahan baku yang digunakan
2. Jam tenaga kerja yang digunakan
3. Operasi mesin yang dilakukan
4. Serta biaya overhead produksi lainnya yang terjadi
Akuntansi Biaya (Aktivitas 4)
• Langkah terakhir dalam siklus produksi adalah akuntansi biaya.
• Apakah tiga tujuan dasar dari sistem akuntansi biaya itu ?
1. Untuk memberikan informasi untuk perencanaan, pengendalian, dan penilaian kinerja dari operasi produksi
2. Memberikan data biaya yang akurat mengenai produk untuk digunakan dalam menetapkan harga serta keputusan bauran produk.
3. Mengumpulkan dan memproses informasi yang digunakan untuk menghitung persediaan serta nilai harga pokok penjualan yang muncul di laporan keuangan perusahaan.
Ancaman-ancamannya :
– Transaksi yang tidak diotorisasi
– Pencurian atau pengrusakan persediaan dan aktiva tetap
– Kesalahan pencatatan dan posting
– Kehilangan data
– Masalah tidak efisien dan pengendalian kualitas
Prosedur pengendalian :
– Ramalan penjualan yang akurat dan catatan persediaan
– Otorisasi produksi
– Larangan akses ke program perencanaan produksi dan ke dokumen pesanan produksi yang kosong
– Tinjauan dan persetujuan biaya aktiva modal.

2. Siklus HRD atau manajemen SDM:
Aktivitas-aktivitas dasar yang dilakukan dalam siklus manajement SDM :
1. Perbarui File Induk Penggajian
2. Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak
3. Validasi Data Waktu dan Kehadiran
4. Mempersiapkan Penggajian
5. Membayar Gaji
6. Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan
7. Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain
Perbarui File Induk Penggajian (Aktivitas 1)
• Aktivitas pertama dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian melibatkan pembaruan file induk penggajian untuk mencerminkan berbagai jenis perubahan penggajian seperti: mempekerjakan orang baru, pemberhentian, perubahan tingkat gaji, atau perubahan dalam pengurangan diskresi.
• Merupakan hal yang penting untuk diperhatikan bahwa semua perubahan penggajian dimaksudkan tepat pada waktunya dan secara tepat ditampilkan dalam periode pembayaran berikutnya.
Perbarui Tarif dan Pemotongan pajak (Aktivitas 2)
• Aktivitas kedua dalam siklus manajemen sumber daya manusia / penggajian adalah memperbarui informasi mengenai tarif dan pemotongan pajak lainnya.
• Perubahan tersebut terjadi ketika bagian penggajian menerima pembaruan mengenai perubahan dalam tarif pajak dan pemotongan gaji lainnya dari berbagai unit pemerintah dan perusahaan asuransi.
Validasi Data Waktu dan Kehadiran (Aktivitas 3)
• Aktivitas ketiga dalam siklus penggajian adalah memvalidasi data waktu dan kehadiran pegawai.
• Informasi ini datang dalam berbagai bentuk, bergantung pada status pembayaran pegawai.
Mempersiapkan Penggajian (Aktivitas 4)
• Aktivitas keempat dalam siklus penggajian adalah mempersiapkan penggajian.
• Data mengenai jam kerja diberikan dari departemen tempat pegawai bekerja..
• Informasi tingkat gaji didapat dari file induk penggajian.
• Orang yang bertanggunjawab membuat cek pembayaran tidak dapat membuat rekord baru ke file ini.
Membayar Gaji (Aktivitas 5)
• Aktivitas kelima adalah pembayaran yang sesungguhnya atas cek gaji ke pegawai.
• Sebagian besar pegawai dibayar dengan menggunakan cek atau dengan penyimpanan langsung gaji bersih ke rekening bank pribadi mereka.
Hitung Kompensasi dan Pajak yang Dibayar Perusahaan (Aktivitas 6)
• Perusahaan membayar beberapa pajak penghasilan dan kompensasi pegawai secara langsung
• Hukum federal dan negara bagian juga mensyaratkan perusahaan untuk memberikan kontribusi dalam persentase tertentu ke setiap gaji kotor pegawai, hhingga ke batas maksimum tahunan, untuk dana asuransi kompensasi pengangguran federal dan negara bagian.
• Perusahaan sering kali memberikan kontribusi atau menanggung keseluruhan pembayaran premi asuransi kesehatan, cacat, dan jiwa untuk para pegawai.
Keluarkan Pajak Penghasilan dan Potonagn Lain-Lain (Aktivitas 7)
• Aktivitas terakhir dalam proses penggajian membayar kewajiban pajak penghasilan dan potongan sukarela lainnya dari setiap pegawai.
• Organisasi harus secara periodik membuat cek atau menggunakan transfer dana secara elektronis untuk membayar berbagai kewajiban pajak yang terjadi.
3. Siklus pendapatan:
Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan adalah rangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pemrosesan informasi terkait yang terus berulang dengan menyediakan barang dan jasa ke para pelanggan dan menagih kas sebagai pembayaran dari penjualan-penjualan tersebut.
Empat aktivitas dasar bisnis yang dilakukan dalam siklus pendapatan :
1 Entri pesanan penjualan
2 Pengiriman
3 Penagihan dan Piutang Usaha
4 Penagihan Kas
Aktivitas Bisnis Siklus Pendapatan:
Entri Pesanan Penjualan
Proses entri pesanan penjualan mencakup tiga tahap:
1. Mengambil pesanan dari pelanggan
2. Memeriksa dan menyetujui kredit pelanggan
3. Memeriksa ketersediaan persediaan
Pengiriman
Aktivitas dasar kedua dalam siklus pendapatan adalah memenuhi pesanan pelanggan dan mengirimkan barang dagangan yang diinginkan tersebut, proses ini terdiri dari dua tahap:
1. Mengambil dan mengepak pesanan
2. Mengirim pesanan tersebut
Penagihan dan Piutang Usaha
Aktivitas dasar ketiga dalam siklus pendapatan :
1. Penagihan ke para pelanggan
2. Memelihara data piutang usaha
Penagihan Kas
Langkah keempat (terakhir) dalam siklus pendapatan adalah penagihan kas :
1. Menangani kiriman uang pelanggan
2. Menyimpannya ke bank

4.Siklus Pengeluaran :
Siklus Pengeluaran adalah aktivitas bisnis yang berulang dan operasi pemrosesan data yang terkait dengan pembelian dan pembayaran barang dan jasa.
Tujuan utama siklus pengeluaran adalah untuk meminimalkan biaya total untuk pembelian dan pemeliharaan persediaan, pasokan, dan berbagai jasa yang diperlukan untuk menjalankan organisasi
Pembelian
Fungsi yang terkait dengan proses pembelian :
Gudang/Bagian Lain
Pembelian
Penerimaan
Hutang Dagang
Kasir/Pembayaran
Gudang
Pembelian terjadi karena adanya permintaan barang/bahan dari suatu bagian atau gudang karena persediaan yang ada habis. Bagian manapun dalam suatu organisasi dapat melakukan permintaan pembelian dengan mengeluarkan Surat Permintaan Pembelian (Purchase Requisition/PR). Jika pesanan sudah datang dan sudah diperiksa oleh bag. Penerimaan, bag, Gudang akan menerima laporan penerimaan untuk disetujui, jika sudah disetujui maka laporan penerimaan barang tersebut akan diberikan ke bag. Pembelian.
Pembelian
Bagian pembelian yang menerima PR kemudian menerbitkan Purchase Order (PO) untuk dikirim ke pemasok terpilih. Selain dikirim ke pemasok, tembusannya dikirim ke bag. Penerimaan dan bag. Hutang Dagang.
Bagian Penerimaan
Bag. Penerimaan bertanggung jawab memeriksa kondisi barang yang diterima dan menyesuaikan antara Bill of Ladding yang terdapat pada barang yang dikirim dengan barang yang dipesan pada PO. Setelah diperiksa dan dibandingkan maka bag. Penerimaan harus membuat Laporan Penerimaan dan diberikan kepada bag. Gudang untuk meminta persetujuannya.
Bagian Hutang Dagang
Bagian Hutang Dagang menerima nota penerimaan, PO, PR, dan Faktur untuk dibandingkan dan kemudian membuat voucher pengeluaran kas yang akan diberikan kepada bagian Kasir. Selain kegiatan diatas dia juga melakukan kegiatan pencatatan kedalam jurnal dan buku besar.
Bagian Kasir
Setelah menerima voucher yang dilampiri oleh 4 dokumen dari bag. Hutang Dagang, Bag. Kasir mengeluarkan cek untuk pembayaran hutang.
Aplikasi Pembelian Dalam Lingkungan PDE
Pengumpulan data
Sama seperti siklus penjualan, semua data yang akan masuk ke dalam sistem harus di ubah menjadi machine readable form. Ada beberapa cara dalam mengumpulkan data, antara lain : semua dokumen PR dikumpulkan dan diberikan kepada seorang pegawai PDE untuk dientry atau tiap bagian mempunyai komputer on-line yang digunakan untuk mengisi PR secara on-line, atau yang lebih canggih, komputer dapat secara langsung membuat PR jika mendeteksi adanya kekurangan persediaan di Gudang.
Untuk bagian penerimaan juga diperlukan perubahan data, caranya adalah menempatkan unit komputer on-line di bag. Penerimaan. Jika barang datang, petugas hanya memasukkan no. PO kemudian mencocokkan dengan barang yang diterima dan membuat beberapa perubahan yang perlu.
Untuk bagian penagihan sama, cara yang paling efektif adalah petugas memasukkan no. PO ke dalam sistem, kemudian sistem akan terhubung ke file PO dan file Penerimaan, sehingga komputer akan dapat menampilkan isi dari suatu faktur. Kemudian petugas membandingkannya dengan faktur yang diterima dan membuat beberapa perubahan faktur yang ditampilkan oleh komputer.
Pemrosesan awal data
Semua data yang ada dimasukkan ke dalam sistem, digabungkan, diurut, dan di edit untuk kemudian di validasi.
Pemrosesan lanjut
Jika semua sudah valid dan beberapa perubahan yang perlu sudah dilaksanakan, maka bag. Pembelian memasukkan kode untuk mensahkan PR dan kemudian mencetak PO. Cara yang sama dilakukan pada bag. Penerimaan. Begitu pula bag. Hutang Dagang, disana faktur di cek setelah itu disahkan dengan memasukkan kode tertentu.
Update data
Dalam pemrosessan batch maupun on-line, tiap-tiap kelompok data transaksi dimasukkan kedalam suatu file transaksi.
Untuk dok. PR, PR yang telah disahkan di update ke file inventory (untuk merubah data pada field “barang sedang dipesan”).
Untuk Laporan Penerimaan di update ke file pemasok (untuk melihat kinerja pemasok), dan file inventori (untuk menambahkan jumlah persediaan).

5. Siklus buku besar umum dan pelaporan keuangan
menyediakan informasi untuk serangkaian laporan keuangan mengenai suatu lingkungan akunting.
Semua sistem buku besar umum harus melaksanakan :
1. Mengumpulkan data transaksi
2. Memproses arus masuk transaksi
3. Menyimpan data transaksi
4. Melakukan pengendalian akunting
5. Menyediakan laporan keuangan
6. Mengklasifikasikan dan mengkodekan data dan perkiraan transaksi
Sumber Data dan Masukan
Sistem buku umum menerima masukan dari berbagai macam sumber.
Sumber-sumber masukan buku besar umum adalah transaksi-transaksi keuangan yang secara tradisional telah dimasukkan ke dalam buku besar umum, yaitu :
• Tranaksi tidak rutin yang terjadi selama periode akunting.
• Transaksi penyesuaian akhir periode yang : berulang dan tidak berulang.
• Transaksi balikan (Reversing transaction).
Bentuk-Bentuk Masukan
• Sistem Manual . Dokumen sumber primer bagi system buku besar umum adalah lembar jurnal buku besar umum yang secara umum menggantikan lembar jurnal umum. Lembar jurnal biasanya disiapkan untuk setiap transaksi tidak rutin, penyesuaian, dan balikan. Lembar jurnal sering disapkan untuk meringkaskan hasil setumpuk transaksi rutin yang telah dimasukkan ke jurnal-jurnal khusus secara manual.
• Sistem Berdasarkan Komputer . Bentuknya berbeda dengan bentuk yang digunakan pada sistem manual.
Arus dan Pemrosesan Data
Dalam sistem tradisional, data transaksi mengalir ke dalam jurnal (baik jurnal khusus maupun jurnal umum), kemudian dibukukan ke buku besar pembantu, dan akhir dibukukan ke buku pembantu dan akhirnya dibukukan ke buku besar umum.
Dalam sistem berdasarkan komputer, data transaksi dimasukkan ke dari formulir dan untuk sementara disimpan di pita magnetik atau dipiringan magnetik.
Data Base
Data base yang menyangkut sistem buku besar umum dan pelaporan keuangan berisikan berbagai arsip induk, arsip transaksi, dan arsip riwayat. Disamping data keuangan mengenai status berjalan dan peristiwa-peristiwa yang lalu, data base juga memuat data yang dianggarkan yang berkaitan dengan operasi dan status masa depan yang direncanakan. Walaupun kandungan dan juga komposisi persisnya akan berbeda untuk setiap perusahaan arsip-arsip berikut cukup mewakili :
1. Arsip Induk Buku Besar Umum
2. Arsip Riwayat Buku Besar Umum
3. Arsip Induk Pusat Tanggungjawab
4. Arsip Induk Anggaran
5. Arsip Format Lapangan Keuangan
6. Arsip Lembar Jurnal Berjalan
7. Arsip Riwayat Lembar Jurnal.
Pengendalian Akunting
Sistem buku besar umum diharapkan menyediakan laporan-laporan yang andal bagi berbaga macam pengguna. Maka dari itu, sistem ini harus secara independent harus memeriksa sistem-sitem pemrosesan transaksi komponen, secara cermat memantau rangkaian transaksi non-rutin yang diterimanya dan secara akurat mencatat dan membukukan data dari semua transaksi.

Referensi buku :
Sistem Informasi Akutansi (Sri Dewi Anggadini) dan Sistem Informasi Akutansi (Dasaratha V Rama)
Halaman                : 165-205
Halaman                : 23-26


Minggu, 23 Oktober 2011

Sistem Informasi Akuntansi


1.   Pengendalian Siklus Transaksi pada Proses Penggajian
Proses penggajian sangat kompleks. Pada perusahaan besar, proses ini merupakan prosedur yang paling kompleks dalam operasinya. Semua level pemerintah menetapkan pajak untuk gaji, regulasi dan tarif konstan. Proses penggajian ditentukan oleh hukum dengan sanksi hukuman penjara untuk kelalaian yang disengaja dalam mengelola pencatatan yang memadai.

Personel
Personel (jabatan) kantor bertanggung jawab untuk menempatkan orang dalam penggajian perusahaan, melakukan spesifikasi tarif pembayaran, dan mengotorisasi semua potongan dari pembayaran.

Pencatat Waktu
Fungsi pencatat waktu bertanggung jawab untuk menyiapkan dan menggunakan laporan kehadiran dan kartu pencatat kerja (job-time-tickets).Pada perusahaan pemanufakturan, karyawan yang bekerja dengan ukuran jam (hourly employee), dicatat kehadirannya berdasarkan jam yang digunakan untuk bekerja. Pada akhir periode pembayaran, kartu pencatat waktu (laporan kehadiran) akan menunjukkan jumlah waktu yang dipakai karyawan untuk bekerja dan waktu dimana ia berharap menerima gaji.
Karyawan yang digaji bulanan (salaried employee) tidak menggunakan dasar jam seperti halnya karyawan yang bekerja dengan ukuran jam. Jika tidak ada kebutuhan akuntansi akan pencatatan waktu ini, maka diperlukan perserujuan supervisor untuk memulai proses penggajian. Jika karyawan digaji bulanan, diperlukan kehadiran.
Penggajian
Depertemen penggajian bertanggung jawab untuk perhitungan sesungguhnya dan menyiapkan penggajian. Perhatikan bahwa penyiapan gaji independen dari penyiapan data input yang digunakan sebagai dasar membayar – laporan kehadiran dan data personel. Data personel diterima dari kantor personel. Laporan kehadiran diterima dari pencatat waktu. Register penggajian menunjukkan perhitungan pembayaran bersih (pembayaran kotor dikurangi dengan potongan-potongan dari pembayaran). Slip gaji dikirimkan kepengeluaran kas untuk ditandatangani, ditinjau, dan didistribusikan. Tembusan register penggajian dikirimkan ke hutang dagang untutk memulai pencatatan suatu voucher penggajian.

Persyaratan Pemrosesan Penggajian
Bayak file harus dikelola dalam sistem penggajian. Informasi dasar karyawan, seperti nama, alamat, besar gaji, dan potongan-potongan perlu untuk menyiapkan gaji.
Social security dan aturan pajak lainnya menetapkan beberapa pajak berdasarkan penggajian. Federal Insurance Contribution Act (F.I.C.A) menetapkan bahwa karyawan akan memperoleh kontribusi dana yang sama untuk usia tua, keselamatan, cacat, dan tunjangan asuransi rumah sakit untuk setiap individu dan keluarganya. Kontribusi didasarkan pada tarif pajak yang dibebankan pada gaji kotornya. Perusahaan melakukan potongan untuk pajak F.I.C.A dari setiap gaji karyawan setiap periodenya. Perusahaan aka mencocokkan potongan-potongan tersebut dan membayarkannya ke pemerintah.
Federal Social Security Act dan Federal Unemployement Tax Act  menyediakan sarana asuransi untuk pengangguran. Perusahaan dengan karyawan yang dilindungi, dipekerjakan dalam setiap 20 minggu selama tahun kalender. Pembayaran ke pemerintah federal dilakukan secara kuartalan.
Pada akhir setiap kuartal, perusahaan perlu menyimpan pengembalian kuartalan dari form 941 atau 9841A dan membayar saldo pajak yang belum didepositkan. Jika pajak telah didepositkan semuanya, tambahan 10 hari masih diperbolehkan. Pengembalian ini digunakan untuk menutup laba yang ditahan dan pajak F.I.C.A untuk semua karyawan.
Pada atau sebelum tanggal 31 januari, setiap perusahaan perlu memberikan kesetiap karyawa form W-2 dengan Form W-3 pada atau sebelum 28 Februari ke pemerintah. Demekian juga pada pada atau sebelum 31 Januari perusahaan harus menyimpan Form 940 (Employer’s Annual Federal Unemployement Tax Return).
2.  Strategi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi
Istilah sistem informasi akuntansi melibatkan aktivitas pengembangan sistem, diharapkan akuntan dan auditor bertindak secara profesional. Akuntan dapat menjalankan aktivitas pengembangan sistem baik untuk perusahaan mereka sendiri ataupun perusahaan lain, dalam hal ini mereka memiliki posisi sebagai konsultan. Auditor eksternal maupun internalberhadapan dengan aktivitas pengembangan sistem pada saat mereka mengevaluasi pengendalian sistem informasi sebagai bagian dari penugasan audit suatu perusahaan.

Karakteristik Pengembangan Sistem
Sebuah proyek pengembangan sistem biasanya terdiri dari 3 fase :
·         Analisis sistem
·         Desain sistem
·         Implementasi sistem
Tujuan umum analisis sistem secara ringkas adalah :
·         Untuk meningkatkan kualitas informasi
·         Untuk meningkatkan pengendalian internal
·         Untuk meminimalkan biaya, jika memungkinkan
Desain sistem merupakan proses merancang secara rinci solusi yang telah dipilih dalam proses analisis. Desain sistem mencakup evaluasi efektivitas dan efisiensi alternatif rancangan sistem terkait dengan kebutuhan sistem secara keseluruhan. Implementasi sistem merupakan proses penerapan prosedur dan metode yang telah dirancang kedalam operasi. Implementasi sistem mencakup pengujian solusi sebelum implementasi, dokumentasi, serta evaluasi sistem pada saat sistem tersebut mulai dioperasikan untuk memastikan bahwa sistem berfungsi sesuai dengan yang telah direncanakan.
Pendekatan sistem merupakan suatu prosedur untuk mengadministrasi proyek sistem. Tujuan pendekatan ini adalah untuk membantu terlaksananya pengembangan sistem yang efektif dan teratur.

Cetak Biru Proses Bisnis
Dengan cetak biru proses bisnis, perusahaan menggunakan cetak biru standar industri atau yang  berlaku umum, dan bukannya mendesain sendiri sistem perusahaanya. Perusahaan perancang bekerja sama dengan pembeli untuk memilih sekumpulan cetak biru dari berbagai ragam cetak biru yang ada. Cetak biru yang terpilih kemudian disesuaikan dengan kebutuhan spesifik pembeli.

Perusahaan yang menjadi perintis pendekatan cetak biru adalah SAP. Perusahaan ini mengembangkan basis pengetahuan mengenai proses bisnis ribuan perusahaan yang dapat dengan mudah diadaptasi dengan kebutuhan konsumen.
Perlu diperhatikan bahwa cetak biru ukan satu-satunya obat kebutuhan sistem yang mujarab. Masalah yang tidak terjadi ketika perusahaan mengambangkan sendiri sistemnya, dapat saja muncul ketika perusahaan menerapkan cetak biru. Cetak biru juga bisa sama mahalnya dengan atu malah lebih mahal ketimbang alternatif mengembangkan sistem sendiri.

Pertimbangan perilaku dalam pengembangan sistem
Manajemen, pengguna, dan personel sistem terlibat dalam perancangan dan opersai suatu sistem informasi. Biasanya, tim perancang yang terdiri dari wakil pengguna, analisis, dan manajemen dibentuk untuk mengidentifikasi kebuuhan, mengembangkan spesifikasi teknis, dan mengimplementasikan sistem yang baru.
Masalah pengelolaan proyek pengembangan sistem, masalah rganisasi, dan masalah teknis biasanya terjadi dalam implementasi sistem. Sistem informasi yang baru menyebabkan perubahan relasi kerja antar personel, mengubah deskripsi pekerjaan personel, dan bahkan perubahan struktur organisasi secara formal. Faktor teknis, perilaku, situasi, dan personel semuanya harus dipertimbangkan. Kegagalan mempertimbangkan semua hal tersebut dapat menyebabkan output sistem tidak digunakan oleh pengguna, bahkan sekalipun sistem tersebut secara teknis baik. Tambah lagi, kerja sama dari pengguna sistem secara terus menerus diperlukan untuk mengoperasikan sistem setelah sistem diimplementasikan.


Referensi :
Judul buku : Sistem Informasi Akuntansi edisi 9 
Nama pengarang : George H. Bodnar , William S. Hopwood
Halaman yang dirangkum : 22, 23, 24, 362, 364, 365.



Sabtu, 08 Oktober 2011

laporan keuangan PT.ryu maju -mundur


LAPORAN LABA/RUGI
- PENDAPATAN BUNGA = Rp. 3.000.000
- PENDAPATAN KOMISI = Rp. 11.000.000 +
Rp. 14.000.000

- BIAYA IKLAN = Rp. 1.000.000
- BIAYA LISTRIK = Rp. 2.500.000 +
Rp. 3.500.000
PENDAPATAN – BIAYA = Rp. 14.000.000 – Rp. 3.500.000 = Rp. 10.500.000 (LABA)
PERUBAHAN MODAL
- MODAL AWAL Rp. 6.000.000
- LABA Rp. 10.500.000
- PRIVE Rp. 2.000.000 -
- PENAMBAHAN MODAL Rp. 8.500.000 +
- MODAL AKHIR Rp. 14.500.000

NERACA
1. AKTIVA
AKTIVA LANCAR :
- KAS Rp. 6.000.000
- PIUTANG Rp. 2.000.000
- PERLENGKAPAN KANTOR Rp. 3.000.000
- SEWA DIBAYAR DIMUKA Rp. 1.500.000 +
JUMLAH AKTIVA LANCAR Rp. 12.500.000
AKTIVA TETAP :
- PERALATAN KANTOR Rp. 4.000.000
- TANAH Rp. 5.000.000 +
JUMLAH AKTIVA TETAP Rp. 9.000.000 +
JUMLAH SELURUH AKTIVA Rp. 21.500.000

2. PASSIVA
KEWAJIBAN :
- HUTANG GAJI Rp. 2.000.000
- HUTANG USAHA Rp. 5.000.000 +
JUMLAH HUTANG Rp. 7.000.000
MODAL :
- MODAL AKHIR Rp. 14.500.000 +
RP. 21.500.000

LAPORAN KEUANGAN PT. XYZZ

LAPORAN LABA/RUGI :
- PENDAPATAN KOMISI = Rp. 5.700.000
- PENDAPATAN SEWA = Rp. 180.000 +
Rp. 5.880.000

- BIAYA PERLENGKAPAN = Rp. 3.900.000
- BIAYA PEMELIHARAAN = Rp. 80.000
- BIAYA IKLAN = Rp. 395.000
- BIAYA TELEPON = Rp. 50.000 +
Rp. 4.425.000

PENDAPATAN – BIAYA = Rp. 5.880.000 – Rp. 4.425.000 = Rp. 1.455.000 (LABA)
PERUBAHAN MODAL
- MODAL AWAL Rp. 10.000.000
- LABA Rp. 1.445.000
- PRIVE Rp. 0 -
PENAMBAHAN MODAL Rp. 1.445.000 +
MODAL AKHIR Rp. 11.445.000

NERACA
1. AKTIVA
AKTIVA LANCAR :
- KAS Rp. 6.200.000
- PIUTANG DAGANG Rp. 2.240.000
- PERLENGKAPAN KANTOR Rp. 265.000
- BUNGA DIBAYAR DIMUKA Rp. 50.000
- SEWA DIBAYAR DIMUKA Rp. 900.000 +
JUMLAH AKTIVA LANCAR Rp. 9.655.000
AKTIVA TETAP :
- PERALATAN KANTOR Rp. 6.600.000 +
JUMLAH SELURUH AKTIVA Rp. 16.255.000

2. PASSIVA
KEWAJIBAN :
- HUTANG DAGANG Rp. 1.800.000
- HUTANG WESEL Rp. 3.000.000 +
JUMLAH HUTANG Rp. 4.800.000
MODAL :
- MODAL AKHIR Rp. 11.455.000 +
JUMLAH SELURUH PASSIVA Rp. 16.255.000

laporan keuangan PT.BANK MEGA,tbk

Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Neraca
PT BANK MEGA, Tbk
MENARA BANK MEGA,JL.KAPT TANDEAN KAV 12-14A JKT-12970
Telp. (021) 79175000

per  Agustus 2010


(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-posBank
08-2010
ASET
Kas 791,444
Penempatan pada Bank Indonesia 1,703,431
Penempatan pada bank lain 2,370,364
Tagihan spot dan derivatif 73,680
Surat berharga 11,603,558
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi 11,466,877
b. Tersedia untuk dijual 136,681
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (reverse repo)
Tagihan akseptasi 253,735
Kredit 22,029,283
a. Diukur pada nilai wajar melalui laporan laba/rugi
b. Tersedia untuk dijual
c. Dimiliki hingga jatuh tempo
d. Pinjaman yang diberikan dan piutang 22,029,283
Pembiayaan syariah
Penyertaan 215
Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan -/- 355,342
a. Surat berharga 67,929
b. Kredit 260,504
c. Lainnya 26,909
Aset tidak berwujud 60,549
Akumulasi amortisasi aset tidak berwujud -/- 52,474
Aset tetap dan inventaris 2,031,006
Akumulasi penyusutan aset tetap dan inventaris -/- 597,240
Properti terbengkalai
Aset yang diambil alih 120,042
Rekening tunda
Aset antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Cadangan kerugian penurunan nilai aset lainnya -/- 7,478
Penyisihan penghapusan aset non produktif -/-
Sewa pembiayaan
Aset pajak tangguhan 43,647
Rupa-rupa aset 989,305
TOTAL ASET 41,057,725
KEWAJIBAN DAN MODAL
Giro 9,124,782
Tabungan 10,013,897
Simpanan berjangka 14,990,077
Dana investasi revenue sharing
Kewajiban kepada Bank Indonesia
Kewajiban kepada bank lain 1,046,794
Kewajiban spot dan derivatif 74,450
Kewajiban atas surat berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (repo)
Kewajiban akseptasi 253,735
Surat berharga yang diterbitkan
Pinjaman yang diterima 1,479
Setoran jaminan 39,921
Kewajiban antarkantor
a. Melakukan kegiatan operasional di Indonesia
b. Melakukan kegiatan operasional di luar Indonesia
Kewajiban pajak tangguhan
Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif 3,145
Rupa-rupa kewajiban 603,601
Dana investasi profit sharing
Modal pinjaman 1,000,000
Modal disetor 1,590,612
a. Modal dasar 3,200,000
b. Modal yang belum disetor -/- 1,609,388
c. Saham yang dibeli kembali (treasury stock) -/-
Tambahan modal disetor 18,986
a. Agio 95
b. Disagio -/-
c. Modal sumbangan
d. Penyesuaian akibat penjabaran laporan keuangan
e. Pendapatan (kerugian) komprehensif lainnya 18,891
f. Lainnya
g. Dana setoran modal
Selisih penilaian kembali aset tetap
Selisih kuasi reorganisasi
Selisih restrukturisasi entitas sepengendali
Cadangan 717
a. Cadangan umum 717
b. Cadangan tujuan
Laba/rugi 2,295,529
a. Tahun-tahun lalu 1,789,179
b. Tahun berjalan 506,350
TOTAL KEWAJIBAN DAN MODAL 41,057,725


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Laporan Laba Rugi dan Saldo Laba
PT BANK MEGA, Tbk
MENARA BANK MEGA,JL.KAPT TANDEAN KAV 12-14A JKT-12970
Telp. (021) 79175000

per  Agustus 2010


(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-posBank
08-2010
PENDAPATAN DAN BEBAN OPERASIONAL
A. Pendapatan dan Beban Bunga
    1. Pendapatan Bunga 2,093,005
        a. Rupiah 1,921,553
        b. Valuta Asing 171,452
    2. Beban Bunga 1,130,047
        a. Rupiah 1,099,762
        b. Valuta Asing 30,285
    Pendapatan (Beban) Bunga bersih 962,958
B. Pendapatan dan Beban Operasional selain Bunga
    1. Pendapatan Operasional Selain Bunga 839,966
        a. Peningkatan nilai wajar aset keuangan (mark to market) 119,183
            i.   Surat berharga 119,183
            ii.  Kredit
            iii. Spot dan derivatif
            iv. Aset keuangan lainnya
        b. Penurunan nilai wajar kewajiban keuangan  (mark to market)
        c. Keuntungan penjualan aset keuangan 9,785
            i.   Surat berharga 9,785
            ii.  Kredit
            iii. Aset keuangan lainnya
        d. Keuntungan transaksi spot dan derivatif (realised)
        e. Dividen, keuntungan dari penyertaan dengan equity method, 101,976
            komisi/provisi/fee dan administrasi
         f. Koreksi atas cadangan kerugian penurunan nilai, penyisihan 3,933
            penghapusan aset non produktif, dan penyisihan penghapusan
            transaksi rekening administratif.
        g. Pendapatan lainnya 605,089
    2. Beban Operasional Selain Bunga 1,301,324
        a. Penurunan nilai wajar aset keuangan (mark to market)
            i. Surat berharga
            ii. Kredit
            iii. Spot dan derivatif
            iv. Aset keuangan lainnya
        b. Peningkatan nilai wajar kewajiban keuangan  (mark to market)
        c. Kerugian penjualan aset keuangan
            i.  Surat berharga
            ii.  Kredit
            iii. Aset keuangan lainnya
        d. Kerugian transaksi spot dan derivatif (realised) 3,122
        e. Kerugian penurunan nilai aset keuangan (impairment) 243,425
            i.   Surat berharga 62,576
            ii.  Kredit 159,936
            iii. Pembiayaan syariah
            iv. Aset keuangan lainnya 20,913
         f. Penyisihan penghapusan transaksi rekening administratif
        g. Penyisihan kerugian risiko operasional
        h. Kerugian terkait risiko operasional 226
         i. Kerugian dari penyertaan dengan equity method, 1,228
            komisi/provisi/fee dan administrasi
         j. Kerugian penurunan nilai aset lainnya (non keuangan) 530
         k. Penyisihan penghapusan aset non produktif
         l. Beban tenaga kerja 488,290
       m. Beban promosi 30,057
        n. Beban lainnya 534,446
        Pendapatan (Beban) Operasional Selain Bunga Bersih (461,358)
        LABA (RUGI) OPERASIONAL 501,600
PENDAPATAN (BEBAN) NON OPERASIONAL
1. Keuntungan (kerugian) penjualan aset tetap dan inventaris 398
2. Keuntungan (kerugian) penjabaran transaksi valuta asing 31,635
3. Pendapatan (beban) non operasional lainnya 5,839
    LABA (RUGI) NON OPERASIONAL 37,872
    LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN 539,472
1. Transfer laba (rugi) ke kantor Pusat
2. Pajak Penghasilan 33,122
    a. Taksiran pajak tahun berjalan 33,122
    b. Pendapatan (beban) pajak tangguhan
LABA (RUGI) BERSIH 506,350


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
Komitmen dan Kontinjensi
PT BANK MEGA, Tbk
MENARA BANK MEGA,JL.KAPT TANDEAN KAV 12-14A JKT-12970
Telp. (021) 79175000

per  Agustus 2010


(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-posBank
08-2010
I. TAGIHAN KOMITMEN 2,147,945
   1. Fasilitas pinjaman yang belum ditarik
       a. Rupiah
       b. Valuta Asing
    2. Posisi pembelian spot dan derivatif yang masih berjalan 2,147,945
    3. Lainnya
II. KEWAJIBAN KOMITMEN 9,388,027
    1. Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum ditarik 7,145,019
        a. BUMN 3,800,598
            i. Committed
               - Rupiah
               - Valuta Asing
            ii. Uncommitted 3,800,598
                - Rupiah 3,800,598
                - Valuta Asing
        b. Lainnya 3,344,421
            i.  Committed
            ii. Uncommitted 3,344,421
   2. Fasilitas kredit kepada bank lain yang belum ditarik 100,342
       a. Committed
           - Rupiah
           - Valuta Asing
       b. Uncommitted 100,342
           - Rupiah 100,342
           - Valuta Asing
    3. Irrevocable L/C yang masih berjalan 135,827
        a. L/C luar negeri 135,379
        b. L/C dalam negeri 448
    4. Posisi penjualan spot dan derivatif yang masih berjalan 2,006,839
    5. Lainnya
III.TAGIHAN KONTINJENSI 72,776
    1. Garansi yang diterima
        a. Rupiah
        b. Valuta Asing
     2. Pendapatan bunga dalam penyelesaian 72,776
         a. Bunga kredit yang diberikan 72,776
         b. Bunga lainnya
     3. Lainnya
IV.KEWAJIBAN KONTINJENSI 599,364
    1. Garansi yang diberikan 379,485
        a. Rupiah 213,976
        b. Valuta Asing 165,509
    2. Lainnya 219,879


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
PT BANK MEGA, Tbk
MENARA BANK MEGA,JL.KAPT TANDEAN KAV 12-14A JKT-12970
Telp. (021) 79175000

Kualitas Aktiva Produktif dan Informasi Lainnya
per Agustus  2010



(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos 08-2010
L DPK KL DM Jumlah
Penempatan pada bank lain2,370,364



2,370,364
    a.Rupiah558,699



558,699
    b.Valuta Asing1,811,665



1,811,665
Tagihan spot dan derivatif73,680



73,680
    a.Rupiah73,680



73,680
    b.Valuta Asing





Surat berharga11,602,058


1,50011,603,558
    a.Rupiah9,855,949


1,5009,857,449
    b.Valuta Asing1,746,109



1,746,109
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)





    a.Rupiah





    b.Valuta Asing





Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)





    a. Rupiah





    b.Valuta Asing





Tagihan Akseptasi253,735



253,735
Kredit21,054,034649,143185,64836,426104,03222,029,283
    a. Debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)3,066,02735,1676,27464531,5043,139,617
        i. Rupiah2,542,36935,1676,27464531,5042,615,959
        ii.Valuta Asing523,658



523,658
    b.Bukan debitur UMKM17,988,007613,976179,37435,78172,52818,889,666
        i. Rupiah15,962,425613,976179,37435,78172,52816,864,084
        ii.Valuta Asing2,025,582



2,025,582
    c. Kredit yang direstrukturisasi1,868,04415,183127,107
1,6462,011,980
        i. Rupiah1,737,28915,183127,107
1,6461,881,225
        ii.Valuta Asing130,755



130,755
    d.Kredit Properti4,250,61440,1401,3402,00214,4564,308,552
Penyertaan215



215
Penyertaan modal sementara





Komitmen dan Kontinjensi515,312



515,312
    a.Rupiah213,976



213,976
    b.Valuta Asing301,336



301,336
Aset yang diambil alih85,726
27,6576,659
120,042


Laporan Keuangan Publikasi Bulanan
PT BANK MEGA, Tbk
MENARA BANK MEGA,JL.KAPT TANDEAN KAV 12-14A JKT-12970
Telp. (021) 79175000

Cadangan Penyisihan Kerugian
per Agustus  2010



(Dalam Jutaan Rupiah)
Pos-pos 08-2010
CKPN PPA yang wajib dibentuk
Individu Kolektif Umum Khusus
Penempatan pada bank lain
23,70423,704
Tagihan spot dan derivatif
709709
Surat Berharga1,50066,42966,4291,500
Surat Berharga yang dijual dengan janji dibeli kembali (Repo)



Tagihan atas surat berharga yang dibeli dengan janji dijual kembali (Reverse Repo)



Tagihan akseptasi
2,4942,494
Kredit80,037180,467180,44952,015
Penyertaan
22
Penyertaan modal sementara



Sumber data :  Berdasarkan Laporan Bulanan Bank Umum (LBU) yang disampaikan Bank kepada Bank Indonesia
Keterangan :   1. Format Laporan ini sesuai dengan format dalam Surat Edaran Bank Indonesia No.12/11/DPNP tanggal 31 Maret 2010 Tentang Perubahan Kedua atas SE BI No.3/30/DPNP tanggal 14 Desember 2001 perihal Laporan Keuangan Publikasi Triwulanan dan Bulanan Bank Umum serta Laporan Tertentu yang Disampaikan kepada Bank Indonesia.
 2.Bank Indonesia tidak bertanggung jawab terhadap kebenaran isi laporan. Kebenaran isi laporan tersebut sepenuhnya merupakan tanggungjawab bank.
 3.Apabila ada pertanyaan mengenai isi laporan dapat menghubungi alamat/nomor telepon Bank yang bersangkutan sebagaimana tercantum di atas.